SWOT merupakan kependekan dari strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opprotunity (kesempatan),
dan threat (ancaman). Analisa SWOT
adalah analisa dengan menggunakan keempat faktor tersebut secara bersamaan.
Keempatnya merupakan dua faktor internal dan dua faktor eksternal.
Faktor-faktor internal adalah kekuatan dan kelemahan, dan dua faktor eksternal
adalah kesempatan dan ancaman. Dari sisi lain, kekuatan dan kesempatan dapat
dipandang sebagai faktor-faktor yang positif, sedangkan kelemahan dan ancaman
adalah faktor-faktor negatif.
Analisa SWOT - ada buku yang menyebut dengan “TOWS
analysis” - pertama kali dikenal dalam manajemen
perusahaan bisnis tahun 1960-an, yang digunakan terutama untuk menyusun rencana
pemasaran. Namun kemudian, karena kepraktisannya, alat ini berkembang untuk
berbagai organisasi dan manajemen. Bahkan, prinsip dan metodanya dapat pula
digunakan untuk perencanaan pembangunan pedesaan, yaitu untuk pengembangan
produksi pedesaan (pertanian maupun industri). Dalam konteks ini, desa dianggap
sebagai satu unit sosial, ibarat sebuah perusahaan yang memproduksi sejumlah
barang atau jasa. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk melihat desa secara
keseluruhan, namun juga dapat untuk tiap-tiap unit kelembagaan di dalamnya
misalnya untuk memahami bagaimana mengembangkan sebuah koperasi, sebuah
kelompok tani, sebuah kelompok usaha, dan lain-lain.
Analisa SWOT merupakan salah satu bentuk analisa situasi
yang sedang dihadapi. Secara sederhana, analisa SWOT adalah “… a simple framework for generating
strategic alternatives from a situation analysis”. Dalam pembangunan
pedesaan, alat ini mampu menyediakan kerangka analisa terhadap situasi yang
dihadapi, untuk menggali masukan dari masyarakat, membangkitkan dan menggodok
solusi serta kendala-kendala yang potensial, serta untuk mengumpulkan informasi
yang berguna dalam aktifitas evaluasi nantinya.
Sebagai contoh, jika analisa digunakan dalam mengevaluasi proyek yang
berjalan baik, maka “kelemahan” adalah apa elemen proyek yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, “kesempatan” adalah bagaimana poitn-point “kelemahan”
tersebut dapat diatasi dan dibangun , dan “ancaman” adalah kendala yang ditemui
dan yang akan menurunkan peluang yang sudah
di depan mata.
SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan
sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan
strategis [1].
Analisa SWOT menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk lebih fokus
melihat masalah. Umumnya analisa ini banyak ditujukan untuk penerapan
dalam aktifitas bisnis. Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang
cukup baik, efektif, dan efisien, serta cepat dalam menemukenali
kemungkinan-kemungkinan. Ia dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa
depan sebuah institusi dengan pendekatan yang sistematik melalui proses
instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT
adalah, apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan
keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan
kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan, dan hilangkan ancaman. Agar
efektif, analisa SWOT harus fleksibel, karena situasi dan kondisi yang cepat
berubah. Maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan.
Kenapa menggunakan analisa SWOT? Karena ia adalah alat
yang sangat efektif untuk mengidentifikasi situasi. Kerangka pikir SWOT (SWOT framework) akan membantu untuk
memfokuskan aktifitas kita ke dalam area dimana kita memiliki kekuatan, dan
dimana peluang terbesar berada.
Langkah pertama dalam membuat analisis SWOT adalah
membuat sebuah lembaran kerja dan membentuk empat kuadran, masing-masing kotak
berisi satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Langkah berikutnya
adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi di bawah topik masing-masing. Daftar agar dibatasi misalnya sampai 10
poin saja, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan [2].
Untuk mengisi masing-masing kotak tulis jawaban untuk berbagai pertanyaan
berikut, atau bisa menggunakan pertanyaan yang mirip [3].
1.
Untuk
mengetahui kekuatan, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang kelebihan yang kita punyai? Pekerjaan atau
aktifitas spesifik apa yang dapat kita kerjakan dengan lebih terampil dibanding orang lain? Apa sumber daya yang relevan yang kita miliki?
Apakah orang lain melihat kelebihan kita tersebut?
2.
Untuk mengetahui kelemahan: Apa aspek yang dapat ditingkatkan di
dalam organisasi kita? Bagian apa yang kinerja selalu jelek? Kesalahan apa yang
harus dihindari dan tidak terulang lagi terus-menerus?
3.
Untuk mengetahui peluang: Dimana kesempatan baik yang dimiliki?
Gejala apa yang sedang berkembang atau menjadi trend di lingkungan kita?
4.
Untuk
mengetahui ancaman: Apa hambatan yang sedang dihadapi? Apa yang dilakukan oleh
pesaing usaha kita? Apakah dibutuhkan perubahan untuk ragam produk dan jasa?
Apakah perubahan teknologi akan mengancam posisi kita? Adakah masalah hutang
piutang dan finansial? Akankah segala kelemahan yang dimiliki akan mengancam
bisnis kita secara keseluruhan?
Untuk mengembangkan bisnis misalnya, hal-hal yang
biasanya menjadi kekuatan atau kelemahan adalah pengalaman, sumberdaya yang
dimiliki, originalitas ide, pelayanan kepada konsumen, tingkat efisiensi yang
mampu dicapai selama ini, keunggulan kompetitif, infrastruktur, dan kualitas
produk yang dihasilkan. Sedangkan hal-hal yang dapat menjadi kesempatan atau
ancaman adalah: perjanjian dan kerjasama bisnis yang sudah ada sebelumnya, produksi baru (barang atau jasa) yang ada di pasar,
meningkatnya kejenuhan pasar, dan target terhadap segmen pasar yang baru [4].
Siapa yang melakukan analisa? Analisa SWOT dapat
dilaksanakan secara individual atau oleh sekelompok orang. Teknik secara
kelompok akan lebih efektif khususnya dalam menggambarkan struktur,
objektifitas, kejelasan dan fokus untuk diskusi mengenai strategi; sehingga
tidak akan melantur, atau bahkan akan terpengaruh interest perseorangan yang kuat [5].
Idealnya tim analisa terdiri atas beragam bidang dan latar belakang (cross-functional team), misalnya
melibatkan akuntan, bagian penjualan, manajer
eksekutif, ahli mesin (engineer),
dan bagian hukum.
SWOT
sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif karena kesederhanaannya.
Ia dapat digunakan secara kreatif, sehingga dapat membentuk dan membangun
fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan
program-program baru. SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami,
dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan
kebijakan-kebijakan. SWOT tidak mempunyai akhir. Artinya, ia akan selalu
berubah sesuai dengan tuntutan jaman. Karena itu, analisa SWOT harus sering
dilakukan.
Beberapa keuntungan atau kelebihan menggunakan analisa
SWOT adalah:
- Mereka
yang terlibat akan merasakan bahwa SWOT adalah alat yang mudah untuk
menerangkan, mudah dalam penggunaan, dan mudah pula untuk dipahami oleh
anggota komunitas sampai kepada yang level intelegensinya rendah sekalipun.
- Alat
ini dalat digunakan untuk membuat analisa masalah (problem analysis), memonitor, dan juga untuk mengavaluasi
kegiatan yang sedang berjalan.
- Alat
ini menyediakan kerangka untuk pemahaman yang seimbang antara
faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
- Terbuka,
dalam, dan terfokus, karena diskusi akan difasilitasi jika menerapkan
metodenya.
- Memungkinkan
bahwa seluruh ide dari satu masalah didskusikan secara seimbang.
- Dapat
merekam perubahan dalam sikap dan persepsi suatu masyarakat jika analisa
dilakukan secara teokus dan konsisten.
Analisa situasi internal dan eksternal akan dapat
menghasilkan banyak sekali informasi, dimana sebagian besar mungkin tidak
terlalu relevan. Analisa SWOT menyaring informasi tersebut menjadi lebih
sedikit, dan menjadikannya tertata (manageable).
Jadi, analisa SWOT sangat berguna jika waktu yang tersedia terbatas untuk
membuat suatu analisa situasi yang kompleks. Kelebihan lain adalah, analisa SWOT
lebih informal sehingga dapat menggali partisipasi lebih baik. Partisipasi juga
lebih terdorong, karena informasi yang digunakan adalah berupa informasi
kualitatif, sehingga keterlibatan semua orang menjadi mungkin.
Hasil analisa SWOT biasanya berupa profil SWOT (SWOT profile). Yaitu berupa sebuah
tabel dengan empat kotak, dimana masing-masing berisi point-point yang termasuk
sebagai S, W, O, dan T. Alat yang biasa dipakai adalah matrik SWOT, yang
menggambarkan bagaimana menggabungkan antara faktor internal dan eksternal, sehingga
menghasilkan empat bentuk strategi sebagai berikut:
Eksternal
|
Internal
|
|
Strengths
(S):
Tentukan faktor-faktor yang merupakan kekuatan internal
|
Weaknesses
(W):
Sebutkan berbagai faktor yang
menjadi kelemahan organisasi
|
|
Opportunities
(O):
Indikasi berbagai faktor ekternal
yang bersifat positif untuk organisasi
|
Strategi
S-O
Ciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia
|
Strategi
W-O
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan organisasi sehingga mampu memanfaatkan peluang.
|
Threats
(T):
Tentukan berbagai faktor eksternal
yang bersifat negatif bagi organisasi
|
Strategi
S-T
Ciptakan strategi yang menggunakan
kelebihan organisasi namun sekaligus mengurangi pengaruh negatif dari ancaman
eksternal
|
Strategi
W-T
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman.
|
Meskipun banyak kelebihannya, analisa SWOT juga memiliki
kelemahan. Sifat terlalu menyederhanakan (oversimplify)
dari situasi yang dihadapi, seringkali menghasilkan kebingungan dalam
menempatkannya. Kita sering bingung, apakah satu situasi internal akan dianggap
digolongkan kekuatan atau kelemahan, dan apakah satu situasi eksternal akan
diklasifikasikan sebagai kesempatan ataukah ancaman. Sebagai contoh, perubahan
teknologi dapat dianggap sebagai ancaman ketika masyarakat dan prasarana tidak
mendukung, namun juga dapat dikategorikan kesempatan jika kondisinya siap. Yang
jadi masalah adalah, bagaimana kita dapat mendefinisikan situasi yang sedang
kita hadapi secara tegas.
Selain itu, juga dapat ditemui berbagai kontradiksi, misalnya
antara konteks ekonomi, sosial, dan lingkungan. Profil SWOT untuk satu
komunitas pedesaan tidak cukup jika hanya dibuat dalam konteks ekonomi saja,
namun memasukkan konteks lain. Permasalahannya adalah apa yang dianggap sebagai
faktor kekuatan dalam konteks ekonomi, dapat menjadi kelemahan dalam konteks
lingkungan.
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang
atau kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan
yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat untuk
menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang perlu
perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan,
tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada pepatah yang menyatakan,
"Seorang yang pesimis adalah orang yang melihat kegagalan di dalam suatu
kesempatan, dan seorang yang optimis adalah orang yang melihat kesempatan di
dalam suatu kegagalan" [6]. SWOT
memang memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat daripada
melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, namun
ini dapat mengabaikan kesempatan yang tidak dirasakan.
Dalam konteks analisa organisasi, dikenal pula alat “PEST analysis”. PEST adalah kependekan
dari "Political,
Economic,
Social,
and Technological
" [7].
Analisa ini menerangkan kerangka pikir dari faktor-faktor lingkungan makro yang
digunakan untuk memahami kondisi lingkungan (environmental scanning). Dalam konteks
SWOT, analisa PEST dapat untuk membantu memahami faktor eksternal.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam PEST analysis
secara sederhana dikelompokkan atas faktor politik, ekonomi, sosial, dan
teknologi. Faktor politik mencakup misalnya berupa kebijakan pajak, hukum
tenaga kerja, peraturan-peraturan tentang lingkungan, pembatasan perdagangan, tarif, dan stabilitas
politik. Faktor ekonomi mencakup pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga, nilai mata
uang, dan tingkat inflasi. Faktor sosial melihat kepada aspek kultural termasuk
kesadaran masyarakat tentang kesehatan, tingkat pertumbuhan populasi,
distribusi penduduk atas kelompok umur, dan etos kerja. Faktor teknologi adalah
aspek ekologi dan lingkungan yang dapatmenjadi pembatas, dan minimum produksi
untuk efisiensi.
Salah satu alat lain untuk membantu memahami
permasalahan organisasi adalah “Analisa
Tulang Ikan”. Analisa tulang ikan dipakai untuk mengkategorikan berbagai
sebab potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah
dimengerti dan sistematis. Alat ini dapat membantu dalam menganalisis apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses, dengan cara memecah proses menjadi sejumlah
kategori yang berkaitan dengan proses, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan dan sebagainya. Langkah-langkah yang ditempuh adalah: menyiapkan
sesi sebab-akibat, mengidentifikasi akibat, mengidentifikasi berbagai kategori,
menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran, mengkaji kembali
setiap kategori sebab utama, dan mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang
paling mungkin. Manfaat Analisa Tulang Ikan adalah untuk memperjelas
sebab-sebab suatu masalah atau persoalan yang dihadapi [8].
[1] Bartol,
K.M., & Martin , D.C. 1991. “Management”. New York : McGraw Hill, Inc.
[2] Johnson,
G., Scholes, K., & Sexty, R.M. 1989. “Exploring Strategic Management”. Scarborough , Ontario :
Prentice Hall. (dalam Gatot Subroto. Staf Teknis pada Pusat Inovasi, Balitbang
Diknas. ”Analisa SWOT: Tinjauan Awal Pendekatan Manajemen”. Sebuah
Pengenalan Inovasi Program pada Sekolah Kejuruan. (http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/26/analisis_swot_gatot.htm.,
4 Juli 2005).
[3] “SWOT Analysis: Understanding Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Threats”. (http://www.mindtools.com/swot.html.,
4 Juli 2005).
[4] Hill, T.
and Westbrook, R. 1997. "SWOT Analysis: It's time for a product
recall". Long Range Planning, vol 30, no 1, tahun 1997.
[5] Glass, N.M.
1991. “Pro-active Management: How to Improve Your Management Performance”. East Brunswick , NJ :
Nichols Publishing.
[6] Gatot
Subroto. Staf Teknis pada Pusat Inovasi, Balitbang Diknas. ”Analisa SWOT:
Tinjauan Awal Pendekatan Manajemen”. Sebuah Pengenalan Inovasi
Program pada Sekolah Kejuruan. (http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/26/analisis_swot_gatot.htm.,
4 Juli 2005).
[7] Adakalnya
analisa PEST dimodifikasi misalnya menjadi
analisa STEP, STEEP atau PESTLE (Political, Economic, Socio-cultural,
Technological, Legal, Ethical).
[8] “Total
Quality Management: Analisa Tulang Ikan”. (http://www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1/hm_1_2_4i.htm.,
4 Juli 2005).